Kali ini saya akan mencoba mengangkat realita yang ada di sekitar kita yaitu "Autisme Facebook" (bukan berarti anak autis yang seneng buka facebook). . . . . kenapa saya sebut autisme??autisme sering diartikan sebagai suatu serangan hiperaktif seseorang mengenai sesuatu hal.Dan disini fakta membuktikan akan hal itu,contohnya yang terjadi pada diri saudara sepupu saya.Entah apa yang terjadi dari mulai dia membuka matanya,tangannya seakan telah hafal mengetik ID facebooknya tanpa membuka mata.Mungkin agak terkesan Lebay,tapi memang itulah kenyataannya.
Sebenarnya apa sih menariknya facebook hingga membuat sepupu saya sampai tidak bisa lepas dari keypad handphonenya untuk membuka notification di facebooknya??Saya tanyakan hal ini kepadanya,dan dia sendiri tidak tahu jawabannya,sungguh aneh. Bahkan dia sering mengatakan bahwa dirinya kecanduan facebook. Facebook menjadi jejaring sosial yang kini digandrungi seluruh lapisan masyarakat tidak terkecuali anak-anak. Tak sedikit dari mereka rela merogoh kocek banyak untuk online di warnet-warnet terdekat atau bahkan untuk membeli pulsa. Seperti yang dilakukan saudara sepupu saya, dia pernah menghabiskan pulsa 20ribu rupiah dalam sehari hanya demi akses facebook.
Di suatu kota X juga ada guru yang mengajar sembari membuka akun facebooknya,,hal ini membuat pembelajaran menjadi tidak efektif karena guru menjadi tidak terkonsentrasi pada pemberian materi melainkan pada akun facebooknya.
Mungkin di satu sisi ini merupakan berita yang baik bagi para pembuat facebook dan para operator selular yang menyediakan pulsa,,akantetapi di sisi lain ini bukanlah berita yang cukup baik bagi para orang tua dan pihak yang bersangkutan untuk melihat kerabatnya begitu kecanduan facebook.
Read More..